Evolusi Monitor
NOTE: This article is written for Indonesian (non-english) users.
Monitor adalah sebuah perangkat keras yang digunakan untuk mengeluarkan output berupa teks, gambar, ataupun video dari sebuah komputer secara visual. Monitor terdiri dari visual display, support electronics, power supply, housing, electrical connectors, dan external user controls. Monitor memiliki berbagai ukuran layar seperti layaknya sebuah televisi, dan setiap merek dan ukuran layar memiliki tingkat resolusi yang berbeda.
Sejarah dan perkembangan monitor
- Tahun 1855 – Tabung Geissler
Monitor tabung Geissler adalah salah satu penemuan yang menjadi awal dari sejarah perkembangan monitor komputer. Penemuan ini dilakukan oleh Heinrich Geissler, seorang ilmuwan asal Jerman pada tahun 1855. Geissler membuat sebuah tabung kaca bertekanan rendah yang diisi dengan gas seperti neon atau argon dan disalurkan dengan anoda dan katoda. Tabung ini disebut sebagai tabung Geissler. Geissler juga melakukan eksperimen pada tabung dengan variasi ukuran, uap gas, cairan, dan tekanan udara. Teknologi tabung ini awalnya dikembangkan untuk merealisasikan monitor. Geissler berhasil membuat sebuah vakum dalam tabung yang dilengkapi dengan sebuah pompa merkuri. Meskipun teknologi tabung Geissler ini masih sangat sederhana dan belum mampu menampilkan gambar dengan resolusi tinggi, namun penemuan ini menjadi tonggak awal perkembangan monitor komputer.
- Tahun 1888 – Penemuan Liquid Crystal
Pada tahun 1888, seorang ahli kimia asal Austria bernama Friedrich Reinitzer menemukan fenomena kristal cairan. Reinitzer menemukan bahwa kristal cairan dapat berubah bentuk dan warna ketika dipanaskan dan didinginkan. Penemuan ini menjadi dasar pengembangan teknologi LCD (Liquid Crystal Display) yang digunakan pada monitor komputer saat ini. Pada tahun 1962, seorang peneliti dari perusahaan elektronik, Radio Corporate of America (RCA) berhasil menemukan garis pola dalam lapisan tipis bahan kristal cair dengan penerapan tegangan listrik. Kemudian, antara tahun 1964 hingga 1968, sebuah tim peneliti asal New Jersey, Amerika Serikat berhasil merancang metode untuk mengontrol elektronik dari cahaya yang dipantulkan dari kristal cair tersebut. Penelitian yang dipimpin oleh George Heilmeier tersebut menjadi cikal bakal LCD yang banyak dijual di pasaran saat ini. Namun, LCD Heilmeier tersebut tidak dapat bekerja dengan baik dan boros daya. LCD Heilmeier kemudian digantikan dengan versi yang telah direvisi yang menggunakan efek medan nematik terbalik dari kristal cair yang ditemukan oleh James Fergason pada tahun 1969. Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa penemuan kristal cairan oleh Friedrich Reinitzer pada tahun 1888 menjadi dasar pengembangan teknologi LCD yang digunakan pada monitor komputer saat ini.
- Tahun 1969-1980 – TN-CGA-MDA
James Fergason mengembangkan teknologi Twisted Nematic (TN) yang mengontol light transfer dari liquid crystal. Kendala yang terjadi adalah resolusi monitor yang hanya mampu menampilkan 40 karakter secara horizontal dan monokrom. Kemudian monitor yang telah dilengkapi TN diproduksi oleh pihak IBM PC dengan kemampuan Green Monochrome dengan tampilan yang lebih terang dan stabil.
Pada awal tahun 1980-an IBM PC memunculkan monitor Color Graphics Adapter (CGA) dengan resolusi 160×200 sampai 640×200 dengan kemampuan 2 hingga 16 warna. CGA merupakan Graphic Card pertama dan standar display warna. Pada tahun yang sama, IBM PC memperkenalkan Monochrom Display Adapter (MDA) yang hanya bisa menampilkan teks sebanyak 80 kolom dan 25 baris.
- Tahun 1987 - Enhanced Graphics Adapter
IBM PC kembali memperkenalkan Graphics Adapter (EGA) dengan spesifikasi yang lebihi tinggi dari CGA. EGA dilengkapi dengan resolusi 640×350 dengan kemampuan 16 warna dengan kondisi stabil. EGA menggunakan Transistor Transistor Logic (TTL) yang menggunakan nomor diskrit spesifik untuk mengatur warna dan intensitas cahaya. Meskipun telah sangat using, EGA masih digunakan dibeberapa computer sebagai monitornya karena tampilannya yang stabil.
- Tahun 2005 - Efek 3D
Perusahaan elektronik Jepang yaitu Toshiba, pada tahun 2005 menghadirkan monitor atau layar dengan kemampuan efek 3 Dimensi atau 3D. Efek 3D dapat dirasakan dengan bantuan alat seperti kacamata, namun ada pula tanpa bantuan alat tetapi mata atau pandangan harus pada posisi tertentu.